Rabbani06: Dzikrullah

"Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu".
QS.Al-Baqarah(2):152

"Hai orang-orang yang beriman, berdzikirlah (ingatlah) kepada  Allah, dengan dzikir yang sebanyak-banyaknya".
QS.Al-Ahzab(33):41

“Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa apabila mereka ditimpa was-was dari syaitan, mereka ingat (dzikir) kepada Allah, maka ketika itu juga mereka melihat kesalahan-kesalahannya”.
QS. Al A’Raaf(7):201

"Dari Abdullah bin Busr r.a. bahwa ada seorang laki-laki berkata: “Wahai Rasulullah, telah banyak syariat Islam yang harus saya jalani.  Untuk itu, sampaikanlah kepadaku amalan apa yang harus saya kerjakan?”.  Bersabda Rasulullah: “Hendaklah lidahmu senantiasa dibasahi oleh Dzikir (mengingat) kepada Allah”.
Diriwayatkan oleh Turmudzi, Ia mengomentari, “Hadits ini hasan” (Shahih Jami’ush Shaghir:7577)

1.  Operasional Dzikrullah
1.1.  Muhammad Rasulullah adalah Teladan
"Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang-orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak mengingat Allah".
QS. Al-Ahzab(33):21

Ayat ini dengan jelas menginformasikan kepada kita bahwa yang paling banyak mengingat Allah adalah Muhammad Rasulullah SAW, sehingga seorang manusia baru dikatakan banyak mengingat Allah apabila melakukannya sesuai dengan teladan yang disampaikan Muhammad Rasulullah.

1.2.  Ta’at kepada Allah dan Rasulullah
"Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu memerangi pasukan (musuh), maka berteguh hatilah kamu dan ingatlah Allah sebanyak-banyaknya agar kamu beruntung.  Dan ta’atlah kepada Allah dan Rasul-Nya dan janganlah kamu berbantah-bantahan yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan hilang kekuatanmu dan bersabarlah.  Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar".
QS.Al-Anfaal(8):45-46

Al-Hasan al-Bashri berkata:”Udzkuruuni adz kur kum (QS.Al-Baqarah(2):152, yaitu Ingatlah Aku (Allah) dengan melaksanakan apa yang telah Aku wajibkan atasmu, niscaya Aku ingati kamu dengan apa yang telah Aku janjikan kepadamu”.
Said bin Jubair berkata:”Ingatlah kalian dengan melakukan ta’at kepada-Ku (Allah), Aku ingati kamu dengan pengampunan-Ku atau rahmat-Ku”.

1.3.  Baca Al-Qur’an, Shalat, dan Pengabdian Kepada Allah
"Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al-Kitab (Al-Qur’an) dan dirikanlah shalat.  Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar.  Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain).  Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan".
QS.Al-Ankabuut(29):45

"Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada ilah selain Aku, maka mengabdilah kepada-Ku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku".
QS.Thaahaa(20):14

Dalam suatu wasiat Rasulullah SAW. Kepada Abu Dzarr ra.:
"Bacalah Al-Qur’an, karena sesungguhnya dia (Al-Qur’an) adalah cahaya bagimu di bumi dan simpanan bagimu di langit".
Riwayat Ibnu Hibban dalam suatu hadits panjang

Aisyah ra. Berkata: “Bersabda Rasulullah SW.:
"Orang yang mahir membaca Al-qur’an maka kedudukannya sejajar dengan malaikat yang mulia dan baik.  Adapun orang yang membaca Al-qur’an dengan terbata-bata dan merasa berat, maka mendapat dua pahala”.
Riwayat Bukhari dan Muslim

Dari Abdullah bin Mas’ud ra. Bahwa Nabi SAW. Bersabda:
"Al’Qur’an itu adalah jamuan Allah maka terimalah jamuan itu semampu kamu.  Al-Qur’an ini tali Allah, cahaya penjelas, obat yang bermanfaat yang menjaga bagi siapa berpegang teguh dengannya, keselamatan bagi yang mengikutinya, tidak akan tergelincir karena akan diluruskan, tidak akan bengkok sehingga ditegakkan, tidak akan pernah habis keajaiban-keajaibannya, dan Dia tidak membuat banyak penolakan/bantahan.  Maka, bacalah ia karena Allah akan memberi pahala kepadamu lantaran membacanya.  Setiap huruf sepuluh pahala.  Adapun saya tidak mengatakan kepadamu alif lam mim satu huruf, akan tetapi alif, lam, dan mim (tiga huruf)".
Diriwayatkan oleh Hakim

1.4.  Dzikrullah dalam Semua Aktifitas Hidup
"Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat ayat-ayat (tanda-tanda kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang berakal (Ulul Albab),
(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan (meneliti) tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata):”Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka”.
QS. Ali ‘Imran(3):190-191

1.5.  Adab BerDzikir
"Dan ingatlah Allah dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai".
 QS.Al-A’raaf(7):205

1.6.  Bertahlil, bertasbih, bertahmid, dan bertakbir
"Senantiasalah kamu memperbaharui imanmu dengan ucapan La ilaha illa ‘llah".
Hadits Rasulullah

"Dan bertasbihlah kepada-Nya (Subhanallah) di waktu pagi dan petang".
QS.Al-Ahzab(33):42

"Katakanlah: “Alhamdulillah (segala puji bagi Allah) dan Salam (Sejahtera) atas hamba-hamba-Nya yang dipilih-Nya”.
QS.An-Naml(27):59

"Dan katakanlah: “Alhamdulillah (segala puji bagi Allah) Yang tidak mempunyai anak dan tidak mempunyai sekutu dalam kerajaan-Nya dan tidak mempunyai penolong (untuk menjaga-Nya) dari kehinaan dan Takbirlah Dia (Allahu Akbar) dengan pengagungan yang sebesar-besarnya”.
QS.Al-Israa’(17):111

1.7.  Hasbalah, hauqalah
"(Yaitu) orang-orang (yang menta’ati Allah dan Rasul) yang kepada mereka ada orang-orang yang mengatakan: “Sesungguhnya manusia telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu, karena itu takutlah kepada mereka”, maka perkataan itu menambah keimanan mereka dan mereka menjawab:”hasbunallahu wa ni’malwakil (cukuplah Allah sebagai penolong kami dan Allah sebaik-baik penolong)”.
QS.Ali-‘Imran(3):173

 “La Haula wa la quwwata illa billah (Tak ada daya upaya untuk menolak suatu kemeralatan dan mendatangkan sesuatu kemanfaatan melainkan dengan Allah jua”.
HR. Bukhari Muslim, Riyadlushshalihin

Maka jadikanlah segala aktifitas hidup kita sebagai rangkaian aktifitas hidup yang dipenuhi dengan Dzikrullah, sebagaimana yang telah dicontohkan Muhammad Rasulullah SAW.  Dari mulai bangun tidur sampai tidur kembali, dalam kesendirian, dalam keluarga, dalam bermasyarakat, dalam kehidupan bernegara, dan dalam segala aktifitas hidup lainnya.  Baik dzikir secara lisan dengan mengucapkan perkataan-perkataan yang baik (Thoyibah), maupun secara perbuatan dengan melaksanakan dan menjaga syariat-syariat islam secara utuh dan menyeluruh.
Dzikir-dzikir tersebut dapat ditelusuri melalui kumpulan hadits yang telah disusun dan disampaikan oleh ahli-ahli hadits, atau melalui kitab (buku) tentang dzikir yang disusun secara sistematis oleh para ulama.  Contoh untuk dzikir lisan:  Do’a dan Dzikir, karya Ibnu Taimiyah rahimahullah, dan lain-lain.  Tentang Syariat Islam dapat dipelajari dalam kitab-kitab fiqih yang dikarang para ulama, seperti Imam Syafi’i, Imam Maliki, Imam Hanafi, Imam Ahmad, Ulama Ahli Hadits, dan lain-lain.  Sehingga dzikir yang kita lakukan benar-benar bersumber dari Rasulullah SAW, para Shahabat ra., Dan ..., bukan bersumber dari selainnya (yang rentan terhadap bid’ah dan syirik).

2.  Manfaat Dzikrullah
"(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram".
QS. Ar-Ra’d(13):28

"Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu memerangi pasukan (musuh), maka berteguh hatilah kamu dan ingatlah Allah sebanyak-banyaknya agar kamu beruntung".
QS.Al-Anfaal(8):45-46

"Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan perempuan yang mu’min, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam keta’atan, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyu’, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak mengingat Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar".
QS.Al-Ahzab(33):35

"Suatu kaum yang duduk-duduk bersama dan berdzikir bersama niscaya para malaikat akan mengelilingi mereka, rahmat melimpah kepada mereka, turun ketenangan terhadap mereka, dan Allah menyebut mereka kepada yang berada disisi-Nya".
HR. Muslim

Anas r.a. mengatakan bahwa Rasulullah saw. Bersabda: bahwa Allah Ta’ala berfirman: “Hai anak Adam  jika anda ingat (Dzikir) pada-Ku dalam dirimu, Aku ingat kepadamu dalam diri-Ku, dan jika anda ingat kepada-Ku dalam rombongan, maka Aku ingat kepadamu dalam rombongan Malaikat (yang lebih dari rombonganmu). Jika anda mendekat kepada-Ku sejengkal maka Aku akan mendekat sehasta, dan jika anda mendekat kepada-ku sehasta, maka Aku mendekatmu sedepa, dan jika anda datang kepada-Ku berjalan, Aku akan datang kepadamu berlari”.
HR. Bukhari dari Qatadah dan Ahmad dari Anas r.a. (Qatadah berkata:”Lebih dekatnya Allah dengan rahmat-Nya”).
Allah berfirman: “Aku senantiasa dalam persangkaan hamba-Ku terhadap-Ku.  Aku senantiasa bersamanya selagi ia mengingat-Ku, jika ia mengingat-Ku pada dirinya, Aku mengingatnya pada diri-Ku, jika ia mengingat-Ku di tengah-tengah kelompok, Aku mengingatnya di tengah-tengah kelompok yang lebih baik dari mereka”.
Hadits Qudsi Muttafaqun’Alaih dari hadits Abu Hurairah

3.  Berpaling dari Dzikrullah
"Barangsiapa berpaling dari Dzikir kepada Ar-Rahman (Allah), maka kami turunkan kepadanya seorang syaitan yang terus-menerus menjadi kawan seiring baginya".
QS.Az-Zukhruf(43):36

"Syaitan telah menguasai mereka lalu menjadikan mereka lupa mengingat Allah, mereka itulah partai syaitan (Hizbusyaitan).  Ketahuilah, bahwa sesungguhnya partai syaitan itulah partai yang merugi".
QS.Al-Mujaadilah(58):19

"Dan barangsiapa berpaling dari mengingat-Ku (Dzikrullah), maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta".
QS. Thaahaa(20):124

"Hai orang-orang yang beriman, janganlah harta-hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barangsiapa yang berbuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang merugi".
QS.Al-Munaafiquun(63):9

"Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka.  Dan apabila mereka berdiri untuk shalat mereka berdiri dengan malas.  Mereka bermaksud riya di hadapan manusia.  Dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali".
QS.An-Nisaa’(4):142

4.  Renungan
Ibnu Abbas r.a. berkata:
“Pada suatu hari, saya duduk dibelakang Rasulullah SAW. Atas suatu kendaraan, maka Rasulullah bersabda kepadaku: “Wahai pemuda, Saya akan mengajarkan kamu beberapa kalimat (ketetapan untuk menjadi pedoman hidup), yaitu: Peliharalah akan Allah (laksanakan segala perintah-Nya dan jauhi larangan-Nya), supaya Allah memelihara engkau, jika engkau tetap memelihara Allah, tentulah engkau tetap mendapati-Nya dihadapan engkau.  Ma’rifatilah akan Allah di dalam kesenangan, supaya Allah mema’rifati (mengenali) engkau di dalam kesusahan.  Apabila engkau memohon sesuatu hajat, mohonkanlah kepada Allah, apabila engkau meminta sesuatu pertolongan, mintalah kepada Allah.  Ketahuilah bahwa walaupun berkumpul seluruh ummat untuk mendatangkan sesuatu kemanfa’atan kepada engkau, tiadalah mereka itu dapat berbuat apa-apa, kecuali sekedar yang Allah telah tetapkan memperolehnya.  Dan jika berkumpul pula seluruh manusia untuk mendatangkan sesuatu kemelaratan (mudharat) kepada engkau, tiadalah juga mereka itu sanggup berbuat apa-apa melainkan hanya sekedar yang Allah telah tetapkan juga.  Sebenarnya telah diangkat matapena (kalam) dan telah kering segala lembaran tulisan.  Dan ketahuilah bahwa pertolongan Allah hanya diberikan kepada orang yang sabar, dan bahwa kelapangan diberikan kepada orang yang dalam kesusahan.  Demikian pula dalam menderita kesulitan, disitulah Allah memberikan kemudahan.
Riwayat At-Turmudzi dan lain-lain

"Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu (Muhammad) hakim terhadap perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa dalam hati mereka sesuatu keberatan terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya".
QS. An-Nisaa’(4):65

"Segala apa yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah dia. Dan apa yang dilarangnya bagimu maka tinggallah, dan bertaqwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah sangat keras siksanya".
QS. Al-Hasyr(59):7

Tidak ada komentar:

Posting Komentar