"Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu".
QS.Al-Baqarah(2):152
"Hai orang-orang yang beriman, berdzikirlah (ingatlah) kepada Allah, dengan dzikir yang sebanyak-banyaknya".
QS.Al-Ahzab(33):41
“Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa apabila mereka ditimpa
was-was dari syaitan, mereka ingat (dzikir) kepada Allah, maka ketika
itu juga mereka melihat kesalahan-kesalahannya”.
QS. Al A’Raaf(7):201
"Dari Abdullah bin Busr r.a. bahwa ada seorang laki-laki berkata:
“Wahai Rasulullah, telah banyak syariat Islam yang harus saya jalani.
Untuk itu, sampaikanlah kepadaku amalan apa yang harus saya kerjakan?”.
Bersabda Rasulullah: “Hendaklah lidahmu senantiasa dibasahi oleh Dzikir
(mengingat) kepada Allah”.
Diriwayatkan oleh Turmudzi, Ia mengomentari, “Hadits ini hasan” (Shahih Jami’ush Shaghir:7577)
1. Operasional Dzikrullah
1.1. Muhammad Rasulullah adalah Teladan
"Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang-orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak mengingat Allah".
QS. Al-Ahzab(33):21
Ayat ini dengan jelas menginformasikan kepada kita bahwa yang paling
banyak mengingat Allah adalah Muhammad Rasulullah SAW, sehingga seorang
manusia baru dikatakan banyak mengingat Allah apabila melakukannya
sesuai dengan teladan yang disampaikan Muhammad Rasulullah.
1.2. Ta’at kepada Allah dan Rasulullah
"Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu memerangi pasukan (musuh), maka berteguh hatilah kamu dan ingatlah Allah sebanyak-banyaknya agar kamu beruntung. Dan ta’atlah kepada Allah dan Rasul-Nya
dan janganlah kamu berbantah-bantahan yang menyebabkan kamu menjadi
gentar dan hilang kekuatanmu dan bersabarlah. Sesungguhnya Allah
beserta orang-orang yang sabar".
QS.Al-Anfaal(8):45-46
Al-Hasan al-Bashri berkata:”Udzkuruuni adz kur kum
(QS.Al-Baqarah(2):152, yaitu Ingatlah Aku (Allah) dengan melaksanakan
apa yang telah Aku wajibkan atasmu, niscaya Aku ingati kamu dengan apa
yang telah Aku janjikan kepadamu”.
Said bin Jubair berkata:”Ingatlah kalian dengan melakukan ta’at
kepada-Ku (Allah), Aku ingati kamu dengan pengampunan-Ku atau
rahmat-Ku”.
1.3. Baca Al-Qur’an, Shalat, dan Pengabdian Kepada Allah
"Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al-Kitab (Al-Qur’an) dan dirikanlah shalat.
Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan
mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar
(keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). Dan Allah mengetahui apa
yang kamu kerjakan".
QS.Al-Ankabuut(29):45
"Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada ilah selain Aku, maka mengabdilah kepada-Ku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku".
QS.Thaahaa(20):14
Dalam suatu wasiat Rasulullah SAW. Kepada Abu Dzarr ra.:
"Bacalah Al-Qur’an, karena sesungguhnya dia (Al-Qur’an) adalah cahaya bagimu di bumi dan simpanan bagimu di langit".
Riwayat Ibnu Hibban dalam suatu hadits panjang
Aisyah ra. Berkata: “Bersabda Rasulullah SW.:
"Orang yang mahir membaca Al-qur’an maka kedudukannya sejajar dengan
malaikat yang mulia dan baik. Adapun orang yang membaca Al-qur’an
dengan terbata-bata dan merasa berat, maka mendapat dua pahala”.
Riwayat Bukhari dan Muslim
Dari Abdullah bin Mas’ud ra. Bahwa Nabi SAW. Bersabda:
"Al’Qur’an itu adalah jamuan Allah maka terimalah jamuan itu semampu
kamu. Al-Qur’an ini tali Allah, cahaya penjelas, obat yang bermanfaat
yang menjaga bagi siapa berpegang teguh dengannya, keselamatan bagi yang
mengikutinya, tidak akan tergelincir karena akan diluruskan, tidak akan
bengkok sehingga ditegakkan, tidak akan pernah habis
keajaiban-keajaibannya, dan Dia tidak membuat banyak
penolakan/bantahan. Maka, bacalah ia karena Allah akan memberi pahala
kepadamu lantaran membacanya. Setiap huruf sepuluh pahala. Adapun saya
tidak mengatakan kepadamu alif lam mim satu huruf, akan tetapi alif,
lam, dan mim (tiga huruf)".
Diriwayatkan oleh Hakim
1.4. Dzikrullah dalam Semua Aktifitas Hidup
"Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya
malam dan siang terdapat ayat-ayat (tanda-tanda kekuasaan Allah) bagi
orang-orang yang berakal (Ulul Albab),
(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan (meneliti)
tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata):”Ya Tuhan kami,
tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka
peliharalah kami dari siksa neraka”.
QS. Ali ‘Imran(3):190-191
1.5. Adab BerDzikir
"Dan ingatlah Allah dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai".
QS.Al-A’raaf(7):205
1.6. Bertahlil, bertasbih, bertahmid, dan bertakbir
"Senantiasalah kamu memperbaharui imanmu dengan ucapan La ilaha illa ‘llah".
Hadits Rasulullah
"Dan bertasbihlah kepada-Nya (Subhanallah) di waktu pagi dan petang".
QS.Al-Ahzab(33):42
"Katakanlah: “Alhamdulillah (segala puji bagi Allah) dan Salam (Sejahtera) atas hamba-hamba-Nya yang dipilih-Nya”.
QS.An-Naml(27):59
"Dan katakanlah: “Alhamdulillah (segala puji bagi Allah)
Yang tidak mempunyai anak dan tidak mempunyai sekutu dalam kerajaan-Nya
dan tidak mempunyai penolong (untuk menjaga-Nya) dari kehinaan dan
Takbirlah Dia (Allahu Akbar) dengan pengagungan yang sebesar-besarnya”.
QS.Al-Israa’(17):111
1.7. Hasbalah, hauqalah
"(Yaitu) orang-orang (yang menta’ati Allah dan Rasul) yang kepada
mereka ada orang-orang yang mengatakan: “Sesungguhnya manusia telah
mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu, karena itu takutlah kepada
mereka”, maka perkataan itu menambah keimanan mereka dan mereka
menjawab:”hasbunallahu wa ni’malwakil (cukuplah Allah sebagai penolong kami dan Allah sebaik-baik penolong)”.
QS.Ali-‘Imran(3):173
“La Haula wa la quwwata illa billah (Tak ada daya upaya untuk menolak suatu kemeralatan dan mendatangkan sesuatu kemanfaatan melainkan dengan Allah jua”.
HR. Bukhari Muslim, Riyadlushshalihin
Maka jadikanlah segala aktifitas hidup kita sebagai rangkaian
aktifitas hidup yang dipenuhi dengan Dzikrullah, sebagaimana yang telah
dicontohkan Muhammad Rasulullah SAW. Dari mulai bangun tidur sampai
tidur kembali, dalam kesendirian, dalam keluarga, dalam bermasyarakat,
dalam kehidupan bernegara, dan dalam segala aktifitas hidup lainnya.
Baik dzikir secara lisan dengan mengucapkan perkataan-perkataan yang
baik (Thoyibah), maupun secara perbuatan dengan melaksanakan dan menjaga
syariat-syariat islam secara utuh dan menyeluruh.
Dzikir-dzikir tersebut dapat ditelusuri melalui kumpulan hadits yang
telah disusun dan disampaikan oleh ahli-ahli hadits, atau melalui kitab
(buku) tentang dzikir yang disusun secara sistematis oleh para ulama.
Contoh untuk dzikir lisan: Do’a dan Dzikir, karya Ibnu Taimiyah
rahimahullah, dan lain-lain. Tentang Syariat Islam dapat dipelajari
dalam kitab-kitab fiqih yang dikarang para ulama, seperti Imam Syafi’i,
Imam Maliki, Imam Hanafi, Imam Ahmad, Ulama Ahli Hadits, dan lain-lain.
Sehingga dzikir yang kita lakukan benar-benar bersumber dari Rasulullah
SAW, para Shahabat ra., Dan ..., bukan bersumber dari selainnya (yang
rentan terhadap bid’ah dan syirik).
2. Manfaat Dzikrullah
"(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram".
QS. Ar-Ra’d(13):28
"Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu memerangi pasukan (musuh), maka berteguh hatilah kamu dan ingatlah Allah sebanyak-banyaknya agar kamu beruntung".
QS.Al-Anfaal(8):45-46
"Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan
perempuan yang mu’min, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam
keta’atan, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan
yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyu’, laki-laki dan
perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa,
laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan
perempuan yang banyak mengingat Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar".
QS.Al-Ahzab(33):35
"Suatu kaum yang duduk-duduk bersama dan berdzikir bersama niscaya para malaikat akan mengelilingi mereka, rahmat melimpah kepada mereka, turun ketenangan terhadap mereka, dan Allah menyebut mereka kepada yang berada disisi-Nya".
HR. Muslim
Anas r.a. mengatakan bahwa Rasulullah saw. Bersabda: bahwa Allah
Ta’ala berfirman: “Hai anak Adam jika anda ingat (Dzikir) pada-Ku dalam
dirimu, Aku ingat kepadamu dalam diri-Ku, dan jika anda ingat kepada-Ku
dalam rombongan, maka Aku ingat kepadamu dalam rombongan Malaikat (yang
lebih dari rombonganmu). Jika anda mendekat kepada-Ku sejengkal maka
Aku akan mendekat sehasta, dan jika anda mendekat kepada-ku sehasta,
maka Aku mendekatmu sedepa, dan jika anda datang kepada-Ku berjalan, Aku
akan datang kepadamu berlari”.
HR. Bukhari dari Qatadah dan Ahmad dari Anas r.a. (Qatadah berkata:”Lebih dekatnya Allah dengan rahmat-Nya”).
Allah berfirman: “Aku senantiasa dalam persangkaan hamba-Ku
terhadap-Ku. Aku senantiasa bersamanya selagi ia mengingat-Ku, jika ia
mengingat-Ku pada dirinya, Aku mengingatnya pada diri-Ku, jika ia
mengingat-Ku di tengah-tengah kelompok, Aku mengingatnya di
tengah-tengah kelompok yang lebih baik dari mereka”.
Hadits Qudsi Muttafaqun’Alaih dari hadits Abu Hurairah
3. Berpaling dari Dzikrullah
"Barangsiapa berpaling dari Dzikir kepada Ar-Rahman (Allah), maka kami turunkan kepadanya seorang syaitan yang terus-menerus menjadi kawan seiring baginya".
QS.Az-Zukhruf(43):36
"Syaitan telah menguasai mereka lalu menjadikan mereka lupa mengingat Allah, mereka itulah partai syaitan (Hizbusyaitan). Ketahuilah, bahwa sesungguhnya partai syaitan itulah partai yang merugi".
QS.Al-Mujaadilah(58):19
"Dan barangsiapa berpaling dari mengingat-Ku (Dzikrullah), maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta".
QS. Thaahaa(20):124
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah harta-hartamu dan
anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barangsiapa yang
berbuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang merugi".
QS.Al-Munaafiquun(63):9
"Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan
Allah akan membalas tipuan mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk
shalat mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya di hadapan
manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali".
QS.An-Nisaa’(4):142
4. Renungan
Ibnu Abbas r.a. berkata:
“Pada suatu hari, saya duduk dibelakang Rasulullah SAW. Atas suatu
kendaraan, maka Rasulullah bersabda kepadaku: “Wahai pemuda, Saya akan
mengajarkan kamu beberapa kalimat (ketetapan untuk menjadi pedoman
hidup), yaitu: Peliharalah akan Allah (laksanakan segala perintah-Nya
dan jauhi larangan-Nya), supaya Allah memelihara engkau, jika engkau
tetap memelihara Allah, tentulah engkau tetap mendapati-Nya dihadapan
engkau. Ma’rifatilah akan Allah di dalam kesenangan, supaya Allah
mema’rifati (mengenali) engkau di dalam kesusahan. Apabila engkau
memohon sesuatu hajat, mohonkanlah kepada Allah, apabila engkau meminta
sesuatu pertolongan, mintalah kepada Allah. Ketahuilah bahwa walaupun
berkumpul seluruh ummat untuk mendatangkan sesuatu kemanfa’atan kepada
engkau, tiadalah mereka itu dapat berbuat apa-apa, kecuali sekedar yang
Allah telah tetapkan memperolehnya. Dan jika berkumpul pula seluruh
manusia untuk mendatangkan sesuatu kemelaratan (mudharat) kepada engkau,
tiadalah juga mereka itu sanggup berbuat apa-apa melainkan hanya
sekedar yang Allah telah tetapkan juga. Sebenarnya telah diangkat
matapena (kalam) dan telah kering segala lembaran tulisan. Dan
ketahuilah bahwa pertolongan Allah hanya diberikan kepada orang yang
sabar, dan bahwa kelapangan diberikan kepada orang yang dalam
kesusahan. Demikian pula dalam menderita kesulitan, disitulah Allah
memberikan kemudahan.
Riwayat At-Turmudzi dan lain-lain
"Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga
mereka menjadikan kamu (Muhammad) hakim terhadap perkara yang mereka
perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa dalam hati mereka sesuatu
keberatan terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan
sepenuhnya".
QS. An-Nisaa’(4):65
"Segala apa yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah dia. Dan apa
yang dilarangnya bagimu maka tinggallah, dan bertaqwalah kepada Allah.
Sesungguhnya Allah sangat keras siksanya".
QS. Al-Hasyr(59):7
Tidak ada komentar:
Posting Komentar